
Jantung adalah organ yang unik karena memiliki komponen yang terdiri dari otot dan jaringan saraf.
Sebagai bagian dari sistem kardiovaskular, tugasnya adalah memompa 
darah ke sel-sel dan jaringan tubuh. Tahukah bahwa jantung akan terus 
berdetak walau tidak berada di dalam tubuh kita? Masih ada 9 fakta 
menarik tentang jantung yang harus kita ketahui.
1. Jantung berdetak sekitar 100.000 kali dalam satu tahun
Jantung pada orang dewasa muda berdetak per menitnya sekitar 70 kali 
pada saat beristirahat dan berdetak 200 kali pada saat olahraga berat. 
Sehingga dalam satu tahun jantung akan berdetak sekitar 100.000 kali.
2. Jantung memompa sekitar 1,3 galon darah dalam satu menit
Dalam satu hari, jantung memompa sekitar 2.000 galon darah yang 
melewati ribuan mil pembuluh darah. Itu artinya tiap satu menit jantung 
kita dapat memompa sekitar 1,3 galon (lima liter) darah per menit dan 
darah beredar melalui sistem pembuluh darah hanya dalam 20 detik.
3. Jantung mulai berdetak antara 3-4 minggu pertama setelah pembuahan 
Beberapa minggu pertama setelah pembuahan atau kemahilan terjadi, jantung manusia mulai berdetak antara 105-120 kali per menit.
4. Suara jantung berasal dari katup jantung
Jantung berdetak akibat konduksi jantung, yang merupakan generasi impuls listrik yang kemudian menyebabkan jantung berkontraksi. Penutupan katup yang merupakan kontrak atau pertemuan atrium dan ventrikel, kemudian menghasilkan suara yang terdengar.
5. Jantung masih bisa berdetak meski terpisah dari tubuh
Tidak seperti otot lainnya, kontraksi jantung tidak diatur oleh otak. Jantung berdetak akibat dari impuls listrik yang dihasilkan kelenjar jantung. Selama mendapatkan cukup energi dan oksigen, jantung akan tetap berdetak meski di luar tubuh manusia.
6. Golongan darah berkaitan dengan penyakit jantung
Peneliti menemukan bahwa golongan darah AB memiliki risiko tertinggi terkena penyakit jantung, selanjutnya diikuti golongan darah B, A, dan 0. Tidak diketahui pasti alasan tentang hubungan golongan darah dengan penyakit jantung, namun jenis darah AB telah dikaitan dengan peradangan, sedangkan darah A berkaitan dengan kolestrol.
4. Suara jantung berasal dari katup jantung
Jantung berdetak akibat konduksi jantung, yang merupakan generasi impuls listrik yang kemudian menyebabkan jantung berkontraksi. Penutupan katup yang merupakan kontrak atau pertemuan atrium dan ventrikel, kemudian menghasilkan suara yang terdengar.
5. Jantung masih bisa berdetak meski terpisah dari tubuh
Tidak seperti otot lainnya, kontraksi jantung tidak diatur oleh otak. Jantung berdetak akibat dari impuls listrik yang dihasilkan kelenjar jantung. Selama mendapatkan cukup energi dan oksigen, jantung akan tetap berdetak meski di luar tubuh manusia.
6. Golongan darah berkaitan dengan penyakit jantung
Peneliti menemukan bahwa golongan darah AB memiliki risiko tertinggi terkena penyakit jantung, selanjutnya diikuti golongan darah B, A, dan 0. Tidak diketahui pasti alasan tentang hubungan golongan darah dengan penyakit jantung, namun jenis darah AB telah dikaitan dengan peradangan, sedangkan darah A berkaitan dengan kolestrol.
7. 20% hasil dari jantung mengalir ke ginjal
Aliran darah hasil dari pemompaan jantung, 20% mengalir masuk ke 
ginjal dan 15% ke otak. Ginjal menyaring racun dari darah yang 
diekskresi ke urin. Aliran darah ke otak yang konsisten diperlukan untuk
 kelangsungan hidup. Jika aliran darah terganggu, maka sel-sel otak bisa
 mati dalam hitungan menit.
8. Indeks jantung yang rendah berpengaruh pada penuaan otak
Indeks jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung, hal ini
 berkaitan dengan penuaan otak. Orang-orang yang memiliki indeks jantung
 rendah, akan memiliki volume otak yang lebih kecil dibanding mereka 
dengan indeks jantung tinggi. Menurut sebuah studi di Boston Univesity, 
orang dengan indeks jantung rendah memiliki hampir dua tahun penuaan 
otak lebih cepat dibanding mereka yang berindeks jantung tinggi.
9. Aliran darah lambat dapat menyebabkan penyakit jantung
Fakta menarik tentang jantung yang terakhir adalah hubungan penyakit jantung dengan aliran darah yang lambat.
Peneliti mengatakan bahwa di daerah dimana aliran darah lambat, ada kecenderungan lebih besar terjadinya kebocoran arteri. Hal ini kemudian meyebabkan arteri menghalangi penumpukan kolestrol di 
daerah tersebut, yang selanjutnya berakibat pada penyakit jantung.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
